468x60 Ads

Perum Taman Kampus C5 No 1 Jember Hp+6281556512753/+6281336594881

WARNAI KEHIDUPAN DENGAN KEBERMAKNAAN


     Pelajaran apa yang terdapat dalam dimensi kehidupan ini, apakah kehidupan dunia bersifat sementara? Pertanya tersebut menggugah kesadaran penulis untuk merenungkan tentang masalah waktu, mengingat ia selalu berjalan maju laksana rantai gir yang tidak berujung pangkal dalam perputarannya dan kesetabilan waktu di dunia ini tidak akan berubah dalam sehari 24 jam, senilai satuan 1440 menit.
             Mari mengingat bagaimana Tuhan bersumpah tentang waktu (Qs Al Ashr :1). Jika diperhatikan secara seksama pemahaman yang berkebalikan dengan isyarat (petunjuk) yang ada,  berupa keberuntungan untuk manusia yang memperhatikan masalah waktu, sehingga adakalanya waktu menjadi asset kekayaan  seseorang secara individual bila dipakainya secara bijak, namun seiring dengan perputaran waktu-pun berubah menjadi penggoda, dan kebanyakkan dari manusia terbuai akan pikatan rangkaian waktu, seraya dia berkata: “Ntar … kenapa buru-buru? Bukankah masih ada waktu.” Senada dengan kalimat tersebut seperti “ ….besuk sajalah!”.
            Anugerah yang Tuhan berikan pada semua makhluk ciptaan-Nya secara adil dan konsisten, baik kepada alam, manusia dan kehidupan berupa waktu. Sebagai iktibar yang bisa diambil hikmahnya atas sifat kesombongan iblis yang melebihkan materi dzat pembentuk dirinya dari unsur cahaya (Arab = nur/nar) telah menjerumuskannya pada ketidak patuhan terhadap perintah Tuhan. Hal tersebut bertuah pada nasibnya, sebagai makhluk terkutuk dan terusir dari surga dan diberi-Nya masa tangguh hukuman, hingga batas waktu yang dijanjikan untuk masuk ke dalam neraka, bersama orang-orang yang lalai, seperti mereka yang tidak beriman, tidak menjalankan amal shalih dan tidak saling memberikan nasihat.
            Waktu adalah modal yang dengan waktu tersebut dapat digunakan untuk menjalankan usaha. Menurut Yusanto (2002), “modal itu meliputi benda fisik dan non fisik seperti uang, raga, pendidikan, pengalaman kerja, waktu, kesempatan, benda sekeliling dan perbuatan/sikap mental”. Penggunaan waktu yang efektif menuntut agar manusia terkait dengan rantai waktu bukan sekedar mengamatinya saja, dengan menganggap bahwa kehidupan yang mengalir adalah bagian dari takdir Tuhan. Sehingga untuk apa berambisi dalam hidup ini, dijalani saja sebagaimana kehendak Tuhan. Manusia sebagai khalifah hanya berusaha yang terbaik dan mengapa sibuk-sibuk mengatur Tuhan. Begitulah perwujudan hamba yang berserah diri.
            Penulis memahami bahwa takdir Tuhan tidak dapat dirubah, akan tetapi bukankah Tuhan memberi kesempatan pada manusia untuk merubah nasibnya (Qs Ar Ro’du : 11) dan Tuhan menguji siapa diantara mereka yang ahsanu amala (Qs. Al Mulk : 2_terbaik perbuatannya). Dengan kemulyaan yang diberikan pada manusia serta kesempurnaan bentukkannya secara kodrati, pada mesin kecerdasan (pola operasi) berfikir manusia yang dominan melalui belahan otak sebelah mana bersifat genetik, begitu pula dengan karakternya diketahui dari lapisan bagian dalam atau luar dari otaknya pun bersifat genetik. Maksudnya, khasiat yang Tuhan berikan pada otak manusia memang berbeda dengan makhluk Tuhan lainnya, dari segi kemampuan otak manusia untuk mengikat pemahaman yang bermula dari proses berfikir yang telah oleh Tuhan limpahkan pada Adam dan seluruh keturunannya sehingga mereka mampu menyebutkan seluruh nama dari sesuatu, serta potensi kehidupannya berupa naluri yang dorongannya muncul dari luar serta kebutuhan fisik yang tuntuannya berasal dari dalam. Dari potensi kehidupan yang melekat pada diri manusia terkait khasiat pengikat yang ada pada otak  bisa ditajamkan dan kecendrungan yang merupakan dorongan dari naluri serta kebutuhan fisik dapat dikendalikan. Memilih diantara kehidupan yang mengalir dengan yang terdesain berdasar pengalaman penulis, dapat dilakukan dengan pencarian konsep, teori dan metoda yang dapat percaya terkait penemuan jati diri  seseorang. Setelah mengetahui mesin kecerdasan, kemudian menjabarkannya dalam peta hidup sehingga hidup ini terasa lebih hidup karena mudah dan efektif.
            Pendapat Richard S Sloma (1992) yang menuntun penulis untuk dapat menggunakan waktu secara produktif, mengerjakannya dengan cara sebagaimana berikut. Cara pertama, menemukan tehnik-tehnik baru begitu rupa sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tertentu dalam waktu yang lebih singkat. Sebagai middle manajer, cara ini jarang dapat penulis temukan. Pertama-tama karena tugas utama sebagai radiographer, pada saat ini sudah 14 tahun bekerja dan mengisi posisi pada level manajer berjalan 11 tahun yang seakan bukanlah tugas rutin; kedua tugas yang sama tersebut tidak sedang dikerjakan secara berulang-ulang. Cara kedua, untuk memanfaatkan waktu secara produktif ialah dengan memulai tindakan-tindakan secara sekaligus agar lebih banyak program yang dapat diselesaikan secara berbarengan seperti tehnik menyusun pola ketenagaan di instalasi sekaligus dapat mengevaluasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah rata-rata waktu tindakan personal dalam kesehariannya.
            Kaidah yang diajarkan Farid Poniman (2010) pada penulis adalah bersyukur pada Tuhan atas penemuan mesin kecerdasan, dan berpengetahuan dalam melejitkan mesin kecerdasan Thinking yang penulis miliki dari sesuatu potensi yang masih terpendam, serta bekerja (beramal) karena kian terasah akan kemahiran dari sesuatu yang kerap penulis lakukan dari sepuluh kata kerja mulai dari mengelola, mengkalkulasi, memekanikkan, menstrukturkan, mendiagnosa, menganalisa, merencanakan, memperjelas, mengakurasikan dan mereview. Berikut data pengelolaan pekerjaan di bawah tanggungjawab penulis di Instalasi Radiologi RS Paru Jember tahun 2011.

Dalam tabel diketahui rata-rata tindakan dalam tahun 2011 sebanyak 9329 dibagi 10 bulan sebesar  933 dan jam kerja efektif setiap bulan adalah berdasar norma nasional kerja efektif 330 menit di kali 22 hari menjadi 7260 menit per bulan, dan jumlah rata-rata kegiatan personal sebanyak 933 dibagi 7 petugas radiograf dengan mengkecualikan perhitungan 1 personil dari petugas administrasi yakni  133. Total jam efektif dalam sepuluh bulan adalah 7260 menit dikali 10 bulan menjadi 72600 menit. Pertanyaannya, berapa lama tindakkan pelayanan setiap petugas adalah 72600 dibagi rata-rata tindakan kali jumlah personal (933 X 7 = 6530) menjadi 11 menit per layanan petugas.
            Mudah-mudahan dari ilustrasi pengalaman penulis, pembaca dapat memutuskan mana yang terbaik, di antara pilihan pandangan kehidupan yang mengalir tanpa pengharapan yang masuk dalam kelompok skeptisisme atau pandangan kehidupan yang terdesain dengan pendambaan yang masuk dalam kelompok optimisme. Pilihan ada pada pembaca untuk terpatri dalam waktu. Ingat tidak menunda waktu dalam bahasa iklan ‘Apa Kata Dunia’ !. Jujur impian tempat instansi penulis bekerja adalah World Class Chest Hospital dalam 5 tahun mendatang. Tantangan dikancah global sebetulnya bukanlah kompetisi, bukan pula perundang-undangan ataupun ekonomi, namun pesaing yang pasti adalah waktu. Bagaimana waktu mampu berpihak pada kita. Bukankah tindakan para pesaing, peraturan yang ada, kecendrungan ekonomi, kesehatan pasar serta biaya-biaya pembelian bahan habis pakai adalah beberapa kekuatan yang praktis, namun tidak dapat saya ataupun Anda dapat kendalikan. Kemungkinannya kemampuan untuk mengantisipasi serta mengendalikan untuk mengurangi pengaruhnya saja, tetapi masih diperlukan waktu untuk menganalisanya, waktu membuat programnya serta waktu untuk menjalankan reaksinya. Jadi waktulah yang secara rasional yang dapat dijadikan sebagai modalnya.
            Menempatkan seseorang sesuai dengan mesin kecerdasan berarti mendesain DNA suksesorganisasi, begitupula membuatnya dalam disain peta hidup Anda pribadi. Memang terdapat ribuan alternatif untuk sampai disuatu titik. Dinamakan fokus apabila sejak awal  memilih rantai kehidupan yang terpendek di antara banyak alternatif yang yang ada. Disamping banyak faktor dan variable yang lain yang akan berpengaruh terhadap jalan hidup seseorang. Dengan keadaan apapun, kuncinya bagaimana Anda mencari kesempatan untuk menyalurkan waktu dan energi selama 10 ribu jam kepada profesi pilihan. Sesusah apapun kondisi yang pernah Anda rasakan hanya di lima tahun pertama, dengan mengalokasikan waktu 2 – 3 jam perhari untuk berlatih maka sama dengan menginvestasikan waktu menuju expert sejumlah 5000 jam, sebaliknya mensia-siakan waktu yang digunakan hari ini misalkan, tidak mungkin bisa dipakainya atau disimpan untuk besuk. Di lima tahun awal merupakan periode rintisan maka dengan fokus berdampak baik dalam menciptakan momentum keberhasilan. Sabda Nabi SAW: “Pergunakan lima hal yang datang kepadamu sebelum berganti dengan lima hal yang lain yakni masa sehatmu sebelum dating masa sakitmu, pergunakan kelapangmu sebelum datang kesempitanmu, pergunakan masa mudamu sebelum dating masa tuamu, pergunakan masa kayamu sebelum dating masa miskinmu serta pergunakanlah masa hidupmu sebelum masa matimu.” .Wallohu A’lam bi Showab
Dipublikasikan: www.stifinjatim.com 

0 komentar:

Posting Komentar